Perkembangan dan Pertumbuhan
Psiko Fisik
(Pengertian, faktor- faktor yang berpengaruh, hukum dan
tugas- tugas perkembangan)
Dosen
Pengampu :
Siti
Rofi’ah, M.Pd.I
Disusun Oleh :
Nanik Purwasih
Muyassarotul Qoyimah
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH
UNIVERSITAS XXXXXXXXXXXXX
2015
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji
bagi Allah SWT dzat yang telah menciptakan manusia dengan sempurna, sehingga
dengan segenap akal dan pikiran sebagai anugrah dari-Nya. Penulis mampu
menyelesaikan karya ilmiah dalam bentuk makalah yang berjudul “Perkembangan
Islam Pada Masa Modern” ini, walaupun masih dengan berbagai kesalahan dari
beberapa sudut, dan serta merupakan salah satu untuk memenuhi tugas
perkuliahan. Panjatan do’a, shalawat dan salam sejahtera kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta para pengikut yang setia
beliau yang telah mewariskan syari’at Islam kepada makhluk ciptaan Allah.
Tiadalah
penulis dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini dengan tangan sendiri tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menghaturkan banyak
terimakasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang tidak terhingga.
Dengan iringan
do’a semoga Allah senantiasa memberikan Rahmat-Nya dan memberikan balasan yang
setimpal kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.
Akhirnya,
keterbatasan waktu dan kemampuan penulis yang jauh dari sempurna, maka untuk
itu kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan dan semoga makalah ini
bermanfaat. Amin …
Jombang, 10 April 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan
(development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju.
Pertumbuhan sendiri (growth) berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal
jumlah, ukuran dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga berarti sebuah tahapan
perkembangan (a stage of development) (Mc. Leod, 1989).[1]
Tumbuh adalah berbeda dengan
perkembangan. Pribadi yang bertumbuh mengandung arti yang berbeda dengan
pribadi yang berkambang. Istilah “pertumbuhan” mengacu pada aspek-aspek fisik
(jasmani) seperti: bentuk, tinggi dan besar tubuh, jenis rambut dan lain
sebagainya, sedangkan istilah “perkembangan” mengacu pada aspek-aspek psikis
(rohaniah) seperti: pandai, bodoh, sabar, tenang, penyayang dan lain
sebagainya. Proses perubahan itu terjadi secara teratur dan terarah, yaitu ke
arah kemajuan, bukan kemunduran[2][2]. Oleh karena itu dibedakan antara pertumbuhan dan
perkembangan. Dalam pribadi manusia baik jasmaniah maupun rohaniah, terdapat
dua bagian yang berbada sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah
menuju kearah kesempurnaan.
Sebagaimana telah
disinggung pertumbuhan dan perkembangan Psiko-Fisik, banyak sekali hal-hal yang
seharusnya dibicarakan yang amat penting bagi kita dalam tahap awal pertumbuhan
dan perkembangan Psiko-Fisik itu sendiri.nSebagian ahli menganggap perkembangan
sebagai proses yang berbeda dari pertumbuhan. Menurut mereka, perkembangan itu
tidak sama dengan tumbuh, begitu pun sebaliknya. Perkembangan pada prinsipnya
merupakan rentetan perubahan jasmani dan rohani (psiko-fisik) menuju ke arah
yang lebih maju dan sempurna. Sesungguhnya terdapat berbagai persoalan yang
semuanya bisa dianggap penting yaitu: pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Psiko-Fisik, hukum dan tugas-tugas perkembangan, karekteristik pertumbuhan dan
perkembangan Psiko-Fisik dalam masing-masing priode, beberapa problem
perkembangan dalam proses pembelajaran siswa, solusi bagi problem perkembangan
dalam proses pembelajaran siswa.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini ialah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian perkembangan dan
pertumbuhan Psiko-fisik ?
2.
Apa saja faktor- faktor yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan Psiko-fisik ?
3.
Apa hokum dan tugas- tugas
perkembangan ?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah penulis dapat menyimpulkan tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1)
Pengertian
perkembangan dan perumbuhan Psiko- fisik
2)
Faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan Psiko-fisik
3)
Hukum
dan tugas- tugas perkembangan
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perkembangan dan perumbuhan Psiko- fisik
1.
Pengertian
Pertumbuhan
Tumbuh adalah berbeda
dengan perkambangan. Pribadi yang bertumbuh mengandung arti yang berbeda dengan
pribadi yang berkambang. Oleh karena itu dibedakan antara pertumbuhan dan
perkembangan. Dalam pribadi manusia baik jasmaniah maupun rohaniah, terdapat
dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah
menuju kearah kesempurnaan. Adapun dua bagian kondisional pribadi manusia itu
meliputi:
a.
Bagian pribadi material yang kuantitatif
b.
Bagian pribadi fungsional yang kualitatif,
Kenyataan itulah yang
melahirkan perbadaan konsep antara pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan dari tidak ada menjadi ada, dari sedikit menjadi banyak, dan sebaginya. Ini tidak berarti, bahwa pertumbuhan itu hanya berlaku pada hal-hal yang bersifat kuantitatif, karena tidak selamanya material itu kuantitatif. Dari uraian di atas dapatlah kita merumuskan arti pertumbuhan pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan dari tidak ada menjadi ada, dari sedikit menjadi banyak, dan sebaginya. Ini tidak berarti, bahwa pertumbuhan itu hanya berlaku pada hal-hal yang bersifat kuantitatif, karena tidak selamanya material itu kuantitatif. Dari uraian di atas dapatlah kita merumuskan arti pertumbuhan pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.
2. Perngertiam
perkembangan psikofisik
Perkembangan ialah proses perubahan
kualitatif yang mengacu pada mata fungsi organ-organ jasmaniah, bukan
organ-organ jasmaniahnya itu sendiri. Penekanan arti perkembangan itu terletak
pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik,
perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia mengakhiri hayatnya. Sementara
itu pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia mencapai kematangan fisik. Yang
artinya, orang tak akan bertambah tinggi atau besar jika batas pertumbuhan
tubuhnya telah mencapai tingkat kematangan.
Selanjutnya, pembahasan mengenai perkembangan ronah-ronah psiko-fisik pada bagian ini akan penyusun fokuskan pada proses-proses perkembangan yang dipandang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar siswa. Proses perkembangan tersebut meliputi:
Selanjutnya, pembahasan mengenai perkembangan ronah-ronah psiko-fisik pada bagian ini akan penyusun fokuskan pada proses-proses perkembangan yang dipandang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar siswa. Proses perkembangan tersebut meliputi:
a.
Perkembangan
motor (motor development), yakni proses perkembangan yang progresif dan
berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak (motor
skills).
b.
Perkembangan
kognitif (cognitive development), yakni perkembangan fungsi intelektual
atau proses perkembangan kemampuan atau kecerdasan otak anak.
c.
Perkembangan
sosial dan moral (social and moral development), yakni proses perkambangan
mental kyang berhubungan dengan
perubahan-perubahan cara anak dalam berkomunikasi dengan obyek atau orang lain,
baik sebagai individu maupun sebagi kelompok.
Perkembangan
tidak terjadi dalam kontak yang terpisah-pisah namun untuk menyederhanakan dan
memudahkan pembahasan, perkembangan sering dibagi ke dalam beberapa aspek.
Sebagai contoh, Dodge dkk. (2002) membagi area perkembangan ke dalam empat
aspek,yaitu aspek sosial-emosional, aspek fisik, aspek kognitif, dan aspek
bahasa. Dalam pendidikan TK di Indonesia, ada enam aspek yang menjadi fokus
program pengembangan, yaitu aspek pengembangan fisik, bahasa, kognitif,
sosial-emosional, seni, serta moral dan nilai-nilai agama (Pusat Kurikulum,
Balitbang Depdiknas, 2002). Secara umum, para ahli perkembangan sering membagi
aspek-aspek tersebut ke dalam tiga area besar, yaitu aspek fisik, kognitif, dan
psikososial (Papalia dkk., 2004). Pembagian ke dalam jumlah aspek yang lebih
sedikit ini bukan berarti meniadakan beberapa aspek yang sebelumnya sudah ada.
Dalam pembagian ke dalam tiga aspek besar ini, beberapa aspek yang dianggap
memiliki akar yang sama digabungkan menjadi satu aspek, misalnya aspek bahasa,
moral, dan kognitif dibahas dalam satu bagian yang disebut aspek kognitif.
Kemudian pembahasan aspek-aspek perkembengan akan dibagi ke dalam lima kelompok
besar, yaitu aspek fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa, serta
moral dan agama.
Sekalipun
dibahas secara terpisah-pisah, aspek-aspek tersebut sebenarnya saling
berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Semua aspek tersebut
sama-sama bernilai dan penting (Papalia dkk., 2004). Sebagai contoh, anak yang
terampil bermain piano (aspek fisik-motorik), mungkin akan merasa bangga dan
popular diantara teman-temannya (aspek sosial-emosional). Kreativitasnya pun
mungkin terasah melalui melodi-melodi sederhana yang diciptakannya sendiri
(aspek kognitif).
Beberapa
ahli perkembangan tertarik pada dua jenis perubahan yang berlangsung dalam
perkembangan, yaitu perubahan kuantitatif dan kualitatif. Perubahan kuantitatif
adalah perubahan dalam jumlah, seperti pertumbuhan dalam tinggi, berat,
pertambahan kosa kata dan seringnya komunikasi. Sedangkan perubahan kualitatif
adalah perubahan dalam jenis, struktur, atau organisasi. Perubahan kualitatif
ini ditandai oleh munculnya fenomena baru yang tidak dapat dengan mudah
diantisipasi berdasarkan fungsinya yang lebih awal, misalnya perubahan dari
embrio menjadi bayi atau dari anak yang belum bias berkomunikasi secara verbal
menjadi anak yang memahami kata-kata dan dapat berkomunikasi secara verbal.
B.
Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan Psiko-fisik
Dalam mempelajari
perkembangan manusia diperlukan adanya perhatian khusus mengenai proses
pematangan (khususnya pematangan fungsi kognitif), proses belajar dan pembawaan
atau bakat. Karena ketiga hal tersebut berkaitan erat dan saling berpengaruh
dalam perkembangan kehidupan manusia tak terkeculai para siswa sebagai peserta
didik. Dikarenakan apabila fungsi kognitif, bakat dan proses belajar seseorang
dalam keadaan positif, hampir dapat dipastikan siswa tersebut akan mengalami
proses perkembangan kehidupan secara mulus. Akan tetapi, asumsi yang
menjanjikan ini belum tentu terwujud, karena banyak faktor yang berpengaruh
terhadap proses perkembangan siswa dalam menuju cita-cita bahagianya.
Selain adanya proses yang bersifat universal dalam perkembangan, setiap orang juga memiliki perbedaan individual. Perbedaan-perbedaan tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan hasil perkembangan. Sebagai contoh, manusia bisa berbeda dalam jenis kelamin, tinggi dan berat badan; dalam faktor konstitusional seperti kesehatan dan tingkat keaktifan; dalam inteligensi; serta dalam karakteristik kepribadian dan reaksi emosional. Konteks dari kehidupan dan gaya hidup juga berbeda. Demikian pula dengan rumah, masyarakat tempat kita tinggal, hubungan yang kita miliki, jenis sekolah yang dimasuki, serta cara seseorang menggunakan waktu luang (Papalia dkk., 2004)
Mengapa satu orang dapat berbeda dari orang yang lain? Jawabannya adalah karena perkembangan bersifat kompleks dan factor-faktor yang mempengaruhi tidak dapat selalu diukur secara tepat atau bahkan ditemukan. Ilmuan sekalipun tidak dapat menjawab pertanyaan itu sepenuhnya. Bagaimanapun, para ilmuan tersebut belajar banyak tentang apa yang orang butuhkan untuk berkembang secara normal, bagaimana mereka bereaksi terhadap berbagai pengaruh yang ada di luar dan di dalam dirinya, serta bagaimana mereka dapat mencapai potensi mereka sebaik-baiknya.
C.
Hukum dan tugas – tugas perkembangan
1. Hukum Perkembangan
Pengertian “hukum”, dalam ilmu jiwa
perkembangan, tidaklah sama dengan yang biasa dikenal dalam dunia
perundang-undangan peradilan. Adapun yang dimaksud hukum perkembangan adalah
kaidah fundamental tentang realitas kehidupan anak-anak (manusia) yang telah
disepakati kebenarannya berdasarkan hasil pemikiran dan penelitian yang
seksama. Adapun macam-macam hukum perkembangan sebagai berikut:
a.
Hukum
kodrat Ilahi
Tak dapat diingkari, bahwa perkembangan itu berpangkal pada
kehidupan. Karena hiduplah, anak manusia bisa berkembang. Sementara kehidupan
itu penuh dengan ketentuan atau kodrat dari Alah.
b.
Hukum
mempertahankan diri
Setelah manusia ditakdirkan hidup, lalu ia secara naluriah
berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk bisa hidup, secara singkat
bisa dijelaskan bahwa usaha mempertahankan diri, intinya untuk memperoleh
keselamatan. Sedang keselamatan, seperti halnya kehidupan, adalah modal pokok
bagi pelaksanaannya proses perkembangan. Sekali lagi usaha mempertahankan diri
merupakan sifat naluriah manusia. Tujuan pokoknya, agar ia selamat dan hidupnya
berkelanjutan.
c.
Hukum pengembangan diri
Ketika seorang anak berhasil mempertahankan diri, bersamaan
itu muncul pula hasrat insaniahnya untuk mengembangkan segala potensi yang
dibawa sejak lahir.
d.
Hukum
masa peka
Masa peka yang dimaksud ialah: suatu masa dimana sesuatu
“fungsi” demikian baik perkembangannya, karena itu harus dilayani dan
diberi kesempatan sebaik-baiknya.
e.
Hukum
tempo perkembangan
Berlangsungnya perkembangan pada anak yang satu, belum tentu
sama dengan anak yang lain. Ada anak yang dalam perkembangannya kelihatan serba
cepat, dan ada pula yang berlangsung amat lambat.
f.
Hukum
irama perkembangan
Hukum ini menyatakan bahwa, bahwa berlangsungnya
perkembangan itu tidak selalu “ajeg” , konsisten dan merata pada setiap waktu.
Kadang-kadang suatu proses perkembangan berjalan lancar, tapi ada pula dari
keadaan biasa kemudian melonjak cepat, untuk akhirnya kembali biasa lagi atau
turun.
g.
Hukum
sifat perkembangan
Menurut stone, perkembangan pribadi manusia itu jika diamati
dengan sungguh-sungguh akan tampak adanya sifat-sifat sebagai berikut:
1) Stabil
1) Stabil
2) Sensitive
3) Aktif
4) Teratur
5) kontinyu
h.
Hukum
kesatuan organis
Dalam garis besarnya. Dalam diri manusia terdapat dua jenis
organ yaitu fisik dan psikis, raga dan jiwa, atau jasmani dan rohani.
2. Tugas Perkembangan
Secara sederhana, tugas perkembangan adalah sesuatu yang diharapkan dapat dicapai seseorang dalam tehap-tahap perjalanan hidupnya. Adapun pendapat R.J.Havighurst, tugas-tugas perkembangan itu jika diperinci sepanjang hidup seseorang, maka akan diperoleh rumusan sebagai berikut:
Secara sederhana, tugas perkembangan adalah sesuatu yang diharapkan dapat dicapai seseorang dalam tehap-tahap perjalanan hidupnya. Adapun pendapat R.J.Havighurst, tugas-tugas perkembangan itu jika diperinci sepanjang hidup seseorang, maka akan diperoleh rumusan sebagai berikut:
a.
Tugas perkembangan pada masa bayi dan kanak-kanak :
1.
Balajar berjalan
2. Balajar makan-makanan padat
3. Balajar mengendalikan buang air kecil dan besar
4. Balajar membeda-bedakan jenis kelamin dan menghargainya.
2. Balajar makan-makanan padat
3. Balajar mengendalikan buang air kecil dan besar
4. Balajar membeda-bedakan jenis kelamin dan menghargainya.
b.
Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir
1. Belajar
tentang keterampilan psikis yang diperlukan dalam permainan yang ringan-ringan
atau mudah.
2. Membentuk
sikap-sikap sehat terhadap dirinya, demi kepentingan organismenya yang sedang
tumbuh.
3. Belajar
bergaul dan bermain bersama dengan teman-teman seusia.
4. Belajar
menyesuaikan diri dengan keadaan dirinya, sebagai pria atau wanita.
c. Tugas
perkembangan dalam masa remaja
1. Menerima
keadaan psikisnya, dan menerima peranannya sebagai pria atau wanita.
2. Menjalin
hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebaya, baik sesame jenis maupun lain
jenis kelamin.
3. Memperoleh kebebasan secara emosional dari
orang tuanya, juga dari orang-orang dewasa lainnya.
4. Memperoleh
kepastian dalam hal kebebasan pengaturan ekonomis, sekurangnya untuk dirinya
sendiri.
d. Tugas perkembangan pada masa dewasa awal
1. Memilih
teman bergaul, baik sebagai calon suami maupun sebagai calon isteri.
2. Belajar
hidup bersama dengan suami dan isteri.
3. Mulai
hidup dalam sebuah keluarga yang dibinanya.
4. Belajar
mengasuh anak-anak.
e. Tugas perkembangan pada masa setengah baya
1. Memperoleh
tanggung jawab sebagai orang dewasa yang berwarganegara dan hidup
bermasyarakat.
2. Menetapkan
dan memelihara suatu standar kehidupan ekonomi bagi keluarganya.
3. Membantu
anak-anak remajanya untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.
4. Mengembangakan
kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang, sesuai dengan keahlian dan
keinginannya.
f. Tugas
perkembangan pada masa tua
1. Menyesuaikan
diri dengan keadaan semakin berkurangnya kekuatan psikis dalam kesehatan.
2. Menyesuaikan
diri dalam masa pensiun dan pendapatan yang semakin berkurang.
3. Menyesuaikan
diri dalam keadaan meninggalnya suami isteri.
4. Menjalin
hubungan yang rapat dengan teman-teman atau kelompok seusia.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Psikologi perkembangan merupakan cabang psikologi yang
mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan
individu dari mulai masa konsepsi sampai mati. Perkembangan adalah proses
perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah.
Dengan kata lain penekanan arti perkembangan itu terletak pada penyempurnaan
fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.
Mengenai perkembangan psiko-fisik pada bagian ini
lebih difokuskan pada proses perkembangan yang dipandang memiliki keterkaitan
langsung dengan kegiatan belajar siswa. Proses-proses perkembangan tersebut
adalah perkembangan motor fisik siswa yang empat macam faktor yang mendorong
kelanjutan perkembangan motor skills anak, yang juga memungkinkan campur tangan
orang tua dan guru dalam mengarahkannya. Keempat faktor itu sebagai berikut:
Pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf, Pertumbuhan otot-otot, Perkembangan
dan pertumbuhan fungsi kelenjar endokrin, dan perubahan struktur jasmani.
DAFTAR PUSTAKA
Darajat, Zakiah, Remaja Harapan dan Tantangan,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. 1995
Sarwono, S.W. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. 2000.
Syamsu, Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar