Minggu, 03 April 2016

Perkembangan dan Pertumbuhan Psiko fisik



Perkembangan dan Pertumbuhan Psiko Fisik
(Pengertian, faktor- faktor yang berpengaruh, hukum dan tugas- tugas perkembangan)
                                                                                                 

Dosen Pengampu :
Siti Rofi’ah, M.Pd.I


















Disusun Oleh :
Nanik Purwasih
Muyassarotul Qoyimah

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS XXXXXXXXXXXXX
2015


KATA PENGANTAR


Bismillahirrohmanirrohim

Segala puji bagi Allah SWT dzat yang telah menciptakan manusia dengan sempurna, sehingga dengan segenap akal dan pikiran sebagai anugrah dari-Nya. Penulis mampu menyelesaikan karya ilmiah dalam bentuk makalah yang berjudul “Perkembangan Islam Pada Masa Modern” ini, walaupun masih dengan berbagai kesalahan dari beberapa sudut, dan serta merupakan salah satu untuk memenuhi tugas perkuliahan. Panjatan do’a, shalawat dan salam sejahtera kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta para pengikut yang setia beliau yang telah mewariskan syari’at Islam kepada makhluk ciptaan Allah.
Tiadalah penulis dapat membuat dan menyelesaikan makalah ini dengan tangan sendiri tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menghaturkan banyak terimakasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang tidak terhingga.
Dengan iringan do’a semoga Allah senantiasa memberikan Rahmat-Nya dan memberikan balasan yang setimpal kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya, keterbatasan waktu dan kemampuan penulis yang jauh dari sempurna, maka untuk itu kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan dan semoga makalah ini bermanfaat. Amin …

Jombang,   10 April 2015


Penyusun











BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Perkembangan (development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri (growth) berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga berarti sebuah tahapan perkembangan (a stage of development) (Mc. Leod, 1989).[1]
Tumbuh adalah berbeda dengan perkembangan. Pribadi yang bertumbuh mengandung arti yang berbeda dengan pribadi yang berkambang. Istilah “pertumbuhan” mengacu pada aspek-aspek fisik (jasmani) seperti: bentuk, tinggi dan besar tubuh, jenis rambut dan lain sebagainya, sedangkan istilah “perkembangan” mengacu pada aspek-aspek psikis (rohaniah) seperti: pandai, bodoh, sabar, tenang, penyayang dan lain sebagainya. Proses perubahan itu terjadi secara teratur dan terarah, yaitu ke arah kemajuan, bukan kemunduran[2][2]. Oleh karena itu dibedakan antara pertumbuhan dan perkembangan. Dalam pribadi manusia baik jasmaniah maupun rohaniah, terdapat dua bagian yang berbada sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju kearah kesempurnaan.
Sebagaimana telah disinggung pertumbuhan dan perkembangan Psiko-Fisik, banyak sekali hal-hal yang seharusnya dibicarakan yang amat penting bagi kita dalam tahap awal pertumbuhan dan perkembangan Psiko-Fisik itu sendiri.nSebagian ahli menganggap perkembangan sebagai proses yang berbeda dari pertumbuhan. Menurut mereka, perkembangan itu tidak sama dengan tumbuh, begitu pun sebaliknya. Perkembangan pada prinsipnya merupakan rentetan perubahan jasmani dan rohani (psiko-fisik) menuju ke arah yang lebih maju dan sempurna. Sesungguhnya terdapat berbagai persoalan yang semuanya bisa dianggap penting yaitu: pengertian pertumbuhan dan perkembangan Psiko-Fisik, hukum dan tugas-tugas perkembangan, karekteristik pertumbuhan dan perkembangan Psiko-Fisik dalam masing-masing priode, beberapa problem perkembangan dalam proses pembelajaran siswa, solusi bagi problem perkembangan dalam proses pembelajaran siswa.
B.  Rumusan Masalah
      Adapun rumusan masalah pada makalah ini ialah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian perkembangan dan pertumbuhan Psiko-fisik ?
2.      Apa saja faktor- faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan Psiko-fisik ?
3.      Apa hokum dan tugas- tugas perkembangan ?

C.  Tujuan Makalah
       Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penulis dapat menyimpulkan tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1)      Pengertian perkembangan dan perumbuhan Psiko- fisik
2)      Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan Psiko-fisik
3)      Hukum dan tugas- tugas perkembangan


































BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian perkembangan dan perumbuhan Psiko- fisik
1.   Pengertian Pertumbuhan
Tumbuh adalah berbeda dengan perkambangan. Pribadi yang bertumbuh mengandung arti yang berbeda dengan pribadi yang berkambang. Oleh karena itu dibedakan antara pertumbuhan dan perkembangan. Dalam pribadi manusia baik jasmaniah maupun rohaniah, terdapat dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju kearah kesempurnaan. Adapun dua bagian kondisional pribadi manusia itu meliputi:
a.    Bagian pribadi material yang kuantitatif
b.    Bagian pribadi fungsional yang kualitatif,
Kenyataan itulah yang melahirkan perbadaan konsep antara pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan dari tidak ada menjadi ada, dari sedikit menjadi banyak, dan sebaginya. Ini tidak berarti, bahwa pertumbuhan itu hanya berlaku pada hal-hal yang bersifat kuantitatif, karena tidak selamanya material itu kuantitatif. Dari uraian di atas dapatlah kita merumuskan arti pertumbuhan pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.
2.      Perngertiam perkembangan psikofisik
Perkembangan ialah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mata fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ jasmaniahnya itu sendiri. Penekanan arti perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik, perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia mengakhiri hayatnya. Sementara itu pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia mencapai kematangan fisik. Yang artinya, orang tak akan bertambah tinggi atau besar jika batas pertumbuhan tubuhnya telah mencapai tingkat kematangan.
Selanjutnya, pembahasan mengenai perkembangan ronah-ronah psiko-fisik pada bagian ini akan penyusun fokuskan pada proses-proses perkembangan yang dipandang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar siswa. Proses perkembangan tersebut meliputi:
a.           Perkembangan motor (motor development), yakni proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak (motor skills).
b.           Perkembangan kognitif (cognitive development), yakni  perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan atau kecerdasan otak anak.    
c.           Perkembangan sosial dan moral (social and moral development), yakni proses perkambangan mental  kyang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak dalam berkomunikasi dengan obyek atau orang lain, baik sebagai individu maupun sebagi kelompok.
Perkembangan tidak terjadi dalam kontak yang terpisah-pisah namun untuk menyederhanakan dan memudahkan pembahasan, perkembangan sering dibagi ke dalam beberapa aspek. Sebagai contoh, Dodge dkk. (2002) membagi area perkembangan ke dalam empat aspek,yaitu aspek sosial-emosional, aspek fisik, aspek kognitif, dan aspek bahasa. Dalam pendidikan TK di Indonesia, ada enam aspek yang menjadi fokus program pengembangan,  yaitu aspek pengembangan fisik, bahasa, kognitif, sosial-emosional, seni, serta moral dan nilai-nilai agama (Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2002). Secara umum, para ahli perkembangan sering membagi aspek-aspek tersebut ke dalam tiga area besar, yaitu aspek fisik, kognitif, dan psikososial (Papalia dkk., 2004). Pembagian ke dalam jumlah aspek yang lebih sedikit ini bukan berarti meniadakan beberapa aspek yang sebelumnya sudah ada. Dalam pembagian ke dalam tiga aspek besar ini, beberapa aspek yang dianggap memiliki akar yang sama digabungkan menjadi satu aspek, misalnya aspek bahasa, moral, dan kognitif dibahas dalam satu bagian yang disebut aspek kognitif. Kemudian pembahasan aspek-aspek perkembengan akan dibagi ke dalam lima kelompok besar, yaitu aspek fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa, serta moral dan agama.
Sekalipun dibahas secara terpisah-pisah, aspek-aspek tersebut sebenarnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Semua aspek tersebut sama-sama bernilai dan penting (Papalia dkk., 2004). Sebagai contoh, anak yang terampil bermain piano (aspek fisik-motorik), mungkin akan merasa bangga dan popular diantara teman-temannya (aspek sosial-emosional). Kreativitasnya pun mungkin terasah melalui melodi-melodi sederhana yang diciptakannya sendiri (aspek kognitif).
Beberapa ahli perkembangan tertarik pada dua jenis perubahan yang berlangsung dalam perkembangan, yaitu perubahan kuantitatif dan kualitatif. Perubahan kuantitatif adalah perubahan dalam jumlah, seperti pertumbuhan dalam tinggi, berat, pertambahan kosa kata dan seringnya komunikasi. Sedangkan perubahan kualitatif adalah perubahan dalam jenis, struktur, atau organisasi. Perubahan kualitatif ini ditandai oleh munculnya fenomena baru yang tidak dapat dengan mudah diantisipasi berdasarkan fungsinya yang lebih awal, misalnya perubahan dari embrio menjadi bayi atau dari anak yang belum bias berkomunikasi secara verbal menjadi anak yang memahami kata-kata dan dapat berkomunikasi secara verbal.
B.     Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan Psiko-fisik
Dalam mempelajari perkembangan manusia diperlukan adanya perhatian khusus mengenai proses pematangan (khususnya pematangan fungsi kognitif), proses belajar dan pembawaan atau bakat. Karena ketiga hal tersebut berkaitan erat dan saling berpengaruh dalam perkembangan kehidupan manusia tak terkeculai para siswa sebagai peserta didik. Dikarenakan apabila fungsi kognitif, bakat dan proses belajar seseorang dalam keadaan positif, hampir dapat dipastikan siswa tersebut akan mengalami proses perkembangan kehidupan secara mulus. Akan tetapi, asumsi yang menjanjikan ini belum tentu terwujud, karena banyak faktor yang berpengaruh terhadap proses perkembangan siswa dalam menuju cita-cita bahagianya.

        Selain adanya proses yang bersifat universal dalam perkembangan, setiap orang juga memiliki perbedaan individual. Perbedaan-perbedaan tersebut akan mempengaruhi perkembangan dan hasil perkembangan. Sebagai contoh, manusia bisa berbeda dalam jenis kelamin, tinggi dan berat badan; dalam faktor konstitusional seperti kesehatan dan tingkat keaktifan; dalam inteligensi; serta dalam karakteristik kepribadian dan reaksi emosional. Konteks dari kehidupan dan gaya hidup juga berbeda. Demikian pula dengan rumah, masyarakat tempat kita tinggal, hubungan yang kita miliki, jenis sekolah yang dimasuki, serta cara seseorang menggunakan waktu luang (Papalia dkk., 2004)
Mengapa satu orang dapat berbeda dari orang yang lain? Jawabannya adalah karena perkembangan bersifat kompleks dan factor-faktor yang mempengaruhi tidak dapat selalu diukur secara tepat atau bahkan ditemukan. Ilmuan sekalipun tidak dapat menjawab pertanyaan itu sepenuhnya. Bagaimanapun, para ilmuan tersebut belajar banyak tentang apa yang orang butuhkan untuk berkembang secara normal, bagaimana mereka bereaksi terhadap berbagai pengaruh yang ada di luar dan di dalam dirinya, serta bagaimana mereka dapat mencapai potensi mereka sebaik-baiknya.
C.    Hukum dan tugas – tugas perkembangan
1.    Hukum Perkembangan
Pengertian “hukum”, dalam ilmu jiwa perkembangan, tidaklah sama dengan yang biasa dikenal dalam dunia perundang-undangan peradilan. Adapun yang dimaksud hukum perkembangan adalah kaidah fundamental tentang realitas kehidupan anak-anak (manusia) yang telah disepakati kebenarannya berdasarkan hasil pemikiran dan penelitian yang seksama. Adapun macam-macam hukum perkembangan sebagai berikut:

a.       Hukum kodrat Ilahi
Tak dapat diingkari, bahwa perkembangan itu berpangkal pada kehidupan. Karena hiduplah, anak manusia bisa berkembang. Sementara kehidupan itu penuh dengan ketentuan atau kodrat dari Alah.

b.      Hukum mempertahankan diri
Setelah manusia ditakdirkan hidup, lalu ia secara naluriah berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk bisa hidup, secara singkat bisa dijelaskan bahwa usaha mempertahankan diri, intinya untuk memperoleh keselamatan. Sedang keselamatan, seperti halnya kehidupan, adalah modal pokok bagi pelaksanaannya proses perkembangan. Sekali lagi usaha mempertahankan diri merupakan sifat naluriah manusia. Tujuan pokoknya, agar ia selamat dan hidupnya berkelanjutan.

c.       Hukum pengembangan diri
Ketika seorang anak berhasil mempertahankan diri, bersamaan itu muncul pula hasrat insaniahnya untuk mengembangkan segala potensi yang dibawa sejak lahir.
d.       Hukum masa peka
Masa peka yang dimaksud ialah: suatu masa dimana sesuatu “fungsi”  demikian baik perkembangannya, karena itu harus dilayani dan diberi kesempatan sebaik-baiknya.


e.        Hukum tempo perkembangan
Berlangsungnya perkembangan pada anak yang satu, belum tentu sama dengan anak yang lain. Ada anak yang dalam perkembangannya kelihatan serba cepat, dan ada pula yang berlangsung amat lambat.
f.        Hukum irama perkembangan
Hukum ini menyatakan bahwa, bahwa berlangsungnya perkembangan itu tidak selalu “ajeg” , konsisten dan merata pada setiap waktu. Kadang-kadang suatu proses perkembangan berjalan lancar, tapi ada pula dari keadaan biasa kemudian melonjak cepat, untuk akhirnya kembali biasa lagi atau turun.
g.      Hukum sifat perkembangan
Menurut stone, perkembangan pribadi manusia itu jika diamati dengan sungguh-sungguh akan tampak adanya sifat-sifat sebagai berikut:
1)    Stabil
2)    Sensitive
3)    Aktif
4)    Teratur
5)    kontinyu

h.      Hukum kesatuan organis
Dalam garis besarnya. Dalam diri manusia terdapat dua jenis organ yaitu fisik dan psikis, raga dan jiwa, atau jasmani dan rohani.

2. Tugas Perkembangan
  Secara sederhana, tugas perkembangan adalah sesuatu yang diharapkan dapat dicapai seseorang dalam tehap-tahap perjalanan hidupnya. Adapun pendapat R.J.Havighurst, tugas-tugas perkembangan itu jika diperinci sepanjang hidup seseorang, maka akan diperoleh rumusan sebagai berikut:
a.   Tugas perkembangan pada masa bayi dan kanak-kanak :
1.    Balajar berjalan
2.    Balajar makan-makanan padat
3.    Balajar mengendalikan buang air kecil dan besar
4.    Balajar membeda-bedakan jenis kelamin dan menghargainya.
b.   Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir
1.   Belajar tentang keterampilan psikis yang diperlukan dalam permainan yang ringan-ringan atau mudah.
2.   Membentuk sikap-sikap sehat terhadap dirinya, demi kepentingan organismenya yang sedang tumbuh.
3.   Belajar bergaul dan bermain bersama dengan teman-teman seusia.
4.   Belajar menyesuaikan diri dengan keadaan dirinya, sebagai pria atau wanita.
c.       Tugas perkembangan dalam masa remaja
1.   Menerima keadaan psikisnya, dan menerima peranannya sebagai pria atau wanita.
2.   Menjalin hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebaya, baik sesame jenis maupun lain jenis kelamin.
3.    Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tuanya, juga dari orang-orang dewasa lainnya.
4.   Memperoleh kepastian dalam hal kebebasan pengaturan ekonomis, sekurangnya untuk dirinya sendiri.

d.  Tugas perkembangan pada masa dewasa awal
1.      Memilih teman bergaul, baik sebagai calon suami maupun sebagai calon isteri.
2.      Belajar hidup bersama dengan suami dan isteri.
3.      Mulai hidup dalam sebuah keluarga yang dibinanya.
4.      Belajar mengasuh anak-anak.

e.   Tugas perkembangan pada masa setengah baya
1.      Memperoleh tanggung jawab sebagai orang dewasa yang berwarganegara dan hidup bermasyarakat.
2.      Menetapkan dan memelihara suatu standar kehidupan ekonomi bagi keluarganya.
3.      Membantu anak-anak remajanya untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.
4.      Mengembangakan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang, sesuai dengan keahlian dan keinginannya.

f.       Tugas perkembangan pada masa tua
1.      Menyesuaikan diri dengan keadaan semakin berkurangnya kekuatan psikis dalam kesehatan.
2.      Menyesuaikan diri dalam masa pensiun dan pendapatan yang semakin berkurang.
3.      Menyesuaikan diri dalam keadaan meninggalnya suami isteri.
4.      Menjalin hubungan yang rapat dengan teman-teman atau kelompok seusia.











BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Psikologi perkembangan merupakan cabang psikologi yang mempelajari perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari mulai masa konsepsi sampai mati. Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah. Dengan kata lain penekanan arti perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.
Mengenai perkembangan psiko-fisik pada bagian ini lebih difokuskan pada proses perkembangan yang dipandang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan belajar siswa. Proses-proses perkembangan tersebut adalah perkembangan motor fisik siswa yang empat macam faktor yang mendorong kelanjutan perkembangan motor skills anak, yang juga memungkinkan campur tangan orang tua dan guru dalam mengarahkannya. Keempat faktor itu sebagai berikut: Pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf, Pertumbuhan otot-otot, Perkembangan dan pertumbuhan fungsi kelenjar endokrin, dan perubahan struktur jasmani.















DAFTAR PUSTAKA

Darajat, Zakiah, Remaja Harapan dan Tantangan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. 1995
Sarwono, S.W. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2000.
Syamsu, Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010




[1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), 40

 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar